Tugas Manusia Sebagai Hamba Adalah Berikhtiar
Tugas Manusia Sebagai Hamba Adalah Berikhtiar. Sahabat Salamsuper, Pada saat orang lain berbicara sejuta basa, hal terbaik yang perlu anda lakukan adalah tetaplah berikhtiar dan bekerja.
Cangkullah sawah itu dan taburi dengan benih. Biarkan waktu dan keadaan yang akan memberikan hal terbaik dari setiap yang dikerjakan.
Pada saat orang lain berdiam diri dan tak tahu harus berkata apa, teruskan kerja anda. Jangan pernah mengeluh ketika rasa lelah datang menghampiri, terus siangi dan siram putik-putik yang baru bertunas itu.
Pada saat orang lain saling tuding saling hunus, bekerjalah dalam istirahat Anda. Senandungkan seranai pengundang angin dan gerimis.
Cangkullah sawah itu dan taburi dengan benih. Biarkan waktu dan keadaan yang akan memberikan hal terbaik dari setiap yang dikerjakan.
Pada saat orang lain berdiam diri dan tak tahu harus berkata apa, teruskan kerja anda. Jangan pernah mengeluh ketika rasa lelah datang menghampiri, terus siangi dan siram putik-putik yang baru bertunas itu.
Pada saat orang lain saling tuding saling hunus, bekerjalah dalam istirahat Anda. Senandungkan seranai pengundang angin dan gerimis.
Pada saat orang lain terlelap dalam tidur nyenyak mereka, jangan putuskan kerja anda. Bekerjalah dengan doa yang penuh dengan harapan “Semoga segala usaha dan ikhtiar yang anda kerjakan menjadi kebaikan bagi sesama dan segenap semesta.”
Maka, pada saat orang lain tergugah dari peraduannya, maka ajaklah mereka untuk mengangkat sabit memungut panen yang telah masak.
Bila mereka tak jua berkenan, anda tidak perlu berkecil hati. Terus dan tetaplah bekerja. Bekerja, karena itulah yang semestinya kita lakukan.
Apa pun yang terjadi di muka bumi, sang mentari tak berhenti sedetik pun dari kerja mengipasi tungku pembakaran raksasanya, menebarkan kehangatan ke seluruh alam raya tanpa lelah dan berputus asa.
Maka, sesungguhnya tidak ada alasan yang lebih baik untuk keberadaan kita di alam pana ini, selain bekerja,
agar dapat mengubah energi hangat matahari hingga menjadi kebaikan untuk sesama dan segenap semesta.
Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua, dan mereka itu adalah yang berpikir gagal, yang pada kebenarannya, mereka itu tidak pernah melakukan seperti apa yang mereka katakan dan mereka pikirkan, juga mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkan untuk terus mencoba memperbaikinya.